organisasi
tingkat molekul - sel - jaringan - organ –
system organ -
individu -
populasi -
komunitas -
ekosistem -
biosfir.
Struktur Organisasi Kehidupan |
1.
Organisasi tingkat molekul
Organisasi
tingkat molekul adalah organisasi kehidupan pada tingkat paling rendah karena
materi penyusunnya hanya terdiri atas asam nukleat, yaitu Asam Deoksi
Ribonukleat (ADN) atau Asam Ribonukleat (ARN) dan protein, contohnya virus. Virus berukuran (2 – 20) milimikron, hanya
dapat hidup di dalam sel yang hidup, dan dapat berkembang biak. Virus merupakan
bentuk peralihan antara benda hidup dan benda mati karena dapat berbentuk
kristal.
2.
Organisasi tingkat sel
Tiap
makhluk hidup terdiri dari sel. Teori ini disebut teori sel, dikembangkan oleh
Schleiden (1804 – 1881) dan Schwann (1810 – 1892). Keduanya berkebangsaan
Jerman.
Amoeba
dan Paramaecium yang hanya
terdiri atas sebuah sel tergolong organisme bersel tunggal atau uniseluler, sedangkan
organisme yang tersusun dari banyak sel disebut organism bersel banyak atau
multiseluler. Pada umumnya mikroorganisme yang tergolong dalam kingdom monera dan
protista hanya terdiri dari inti sel.
Sejarah
penelitian tentang sel periode pertama berjalan 200 tahun. Diawali oleh Robert
Hooke (1635 – 1703) yang mengamati sayatan gabus dengan menggunakan mikroskop. Kemudian
Schleiden (1804 – 1881) dan Schwann (1810 – 1882) yang mengadakan pengamatan
berulang-ulang terhadap sel-sel hewan dan tumbuhan dengan mikroskop.
Pada
tahun 1831 Robert Brown seorang ahli biologi dari Scotlandia,
melaporkan pengamatannya tentang adanya benda kecil yang terapung dalam cairan
sel yang disebut sebagai inti sel atau nukleus. Penyelidikan sel selanjutnya
terfokus pada cairan sel yang disebut protoplasma oleh Felix Dujardin (1835), Johannes
Purkinje (1787 – 1869) dan Max Schultze (1825 – 1874). Teori sel yang semula
hanya menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan struktural dari kehidupan, ditambah
dengan pernyataan bahwa sel juga merupakan kesatuan fungsional dari kehidupan.
Rudolf
Virchow pada tahun 1858 menyatakan bahwa semua sel berasal dari sel-sel juga (omnis cellula cellula), maka dengan
kata lain, sel juga merupakan kesatuan pertumbuhan makhluk hidup. Periode kedua
sejarah penelitian sel adalah eksperimeneksperimen, salah satu hasilnya adalah
diketahui adanya factor menawan yang terdapat di dalam nukleus, yaitu kromosom.
Berdasarkan pengetahuan itu, maka dapat dikatakan bahwa sel merupakan kesatuan
hereditas. Penemuan yang paling modern saat ini adalah adanya mikroskop
elektron yang dapat memberikan gambar dengan skala 1.000.000x
ukuran benda yang sesungguhnya.
3.
Organisasi tingkat jaringan
Sel
merupakan kesatuan bentuk kehidupan (teori sel). Di dalam tubuh organisme
multiseluler terdapat banyak sel yang
berbeda bentuk dan fungsinya. Bentuk dan susunan sel tergantung pada letak dan
fungsinya di dalam tubuh. Sel-sel yang sama bentuk dan fungsinya membentuk
kelompok yang disebut jaringan. Untuk dapat membentuk suatu jaringan, sel mengalami
perubahan bentuk dan fungsinya. Sel-sel yang mengalami perubahan biasanya pada
jaringan embrionel, misalnya jaringan meristem pada titik tumbuh suatu tumbuhan
membentuk jaringan epidermis, jaringan pembuluh, dan lain-lain.
Pada
hewan juga terjadi perubahan yang demikian, zigot mengalami pembelahan sel
membentuk blastula. Pada perkembangan selanjutnya sel-sel penyusun blastula
berubah bentuk dan fungsinya menjadi berbagai jaringan tubuh, seperti jaringan
kulit, jaringan otot, dan lain-lain.
4.
Organisasi tingkat organ
Jaringan
sebagai suatu organisasi sel belum dapat berfungsi dalam tubuh organisme jika
tidak bekerja sama dengan jaringan yang lain, jantung misalnya harus dilengkapi
dengan jaringan otot, jaringan saraf, jaringan darah, jaringan ikat, dan
jaringan epitel. Jaringan-jaringan tersebut bekerja sama agar jantung dapat
bekerja dengan baik. Jantung adalah organ atau alat tubuh. Organ tubuh yang
lain misalnya ginjal, liver, dan paru-paru. Organ-organ ini pun mempunyai
organisasi tertentu untuk membentuk sistem tertentu pula. Misalnya
sistem pernapasan terdiri atas beberapa organ antara lain hidung, rongga
hidung, tenggorokan, cabang batang tenggorokan dan paru-paru. Organisasi
semacam ini disebut sistem organ.
5.
Organisasi tingkat individu
Dalam
tubuh kita terdapat berbagai macam sistem organ. Seluruh sistem itu saling
berinteraksi melaksanakan suatu fungsi
dalam tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup yang terdiri atas berbagai sistem
organ disebut satu individu. Setiap manusia termasuk individu. Demikian pula
tiap-tiap ekor semut dalam sekelompok semut atau tiap-tiap ekor domba dalam kawanannya
dan tiap pohon teh dalam sebuah perkebunan.
6.
Organisasi tingkat populasi
Kita
dikelilingi berbagai jenis makhluk hidup yang bermacam-macam, misalnya ayam,
mangga, pepaya, kambing, dan lain-lain. Populasi merupakan tingkatan organisasi
yang terdiri atas sekelompok individu sejenis yang menempati ruang dan waktu
yang sama. Apabila berbicara mengenai populasi, kita harus menyebutkan jenis
individu yang dibicarakan dalam batas waktu dan tempat tertentu. Misalnya
populasi pohon bakau di hutan Mangrove pada tahun 1990. Kita tidak dapat mengatakan
bahwa pohon bakau yang hidup di hutan mangrove dan di pesisir pantai selatan
adalah satu populasi, karena tempatnya berbeda.
7.
Organisasi tingkat ekosistem
Makhluk
hidup hanya dapat hidup di tempat-tempat dengan syarat-syarat tertentu untuk
hidupnya, misalnya bakaubakau tumbuh di pantai, lumut hidup di tempat-tempat
lembap, dan pohon kurma hidup di tempat-tempat kering. Namun, ada juga makhluk
hidup yang tidak terikat pada syarat-syarat tertentu dapat hidup di berbagai
tempat yang keadaannya berlainan.
Berbagai
jenis makhluk hidup yang memerlukan syaratlingkungan sama dan dalam beberapa
hal saling membutuhkan,biasanya akan hidup bersamaan. Misalnya di persawahan terdapat
padi, katak, ulat, dan tikus. Kelompok organisme yang hidup bersama-sama
disebut komunitas.
Setiap
organisme hidup dalam lingkungannya masingmasing, lingkungan biotik dan
lingkungan abiotiknya. Lingkungan biotik, yaitu semua organisme yang terdapat
di sekelilingnya. Adapun lingkungan abiotik, yaitu faktor-faktor seperti iklim
(suhu, kelembapan, cahaya) dan tempat hidupnya (tanah, air, udara). Untuk
mendapatkan energi dan materi yang diperlukan untuk hidupnya, semua komunitas
bergantung kepada lingkungan abiotik. Organisme produsen memerlukan energi,
cahaya, oksigen, karbon dioksida, air, dan garam-garam dari lingkungan abiotik.
Setelah materi dan energi diuraikan produsen, hasilnya dapat diteruskan kepada
konsumen tingkat pertama. Kemudian ke konsumen tingkat kedua dan seterusnya.
Materi dan energi yang berasal dari lingkungan abiotik akan kembali lagi ke
lingkungan abiotik lagi. Dengan demikian komunitas dan lingkungan abiotiknya
merupakan suatu sistem. Setiap sistem demikian dinamakan ekosistem.
8.
Organisasi tingkat bioma
Semua
komunitas biotik berhubungan dengan komunitas biotik lain di sekelilingnya.
Demikian pula ekosistem berhubungan dengan ekosistem lain di sekelilingnya.
Ekosistem hutan berhubungan dengan ekosistem sungai. Ekosistem sungai
berhubungan dengan laut. Dengan demikian, semua ekosistem di bumi ini saling
berhubungan, sehingga bumi merupakan suatu ekosistem besar disebut juga
biosfer.
Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
ReplyDeletehanya di D*EW*A*P*K / pin bb D87604A1
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)
ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
ReplyDeletePromo Fans**poker saat ini :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^